Rabu, 22 Agustus 2012

FOREVER AND EVER YOU WILL BE MINE

darimana sebetulnya kisah ini dimulai?
ketika sepasang remaja saling memandang, di gerbang sekolah, dalam gelisah
dan mereka tak berani mengungkap kata kata, hanya bertatap muka
mencoba saling menggapai dalam keraguan : apakah cintaku terbalas? atau bertepuk tangan sebelah?
sepasang remaja yang kemudian melangkah
menyusuri jalan setapak kehidupan masa muda
antara garis garis duka, atau senyuman atau keraguan atau bahkan tetes air mata
langkah yang tak mudah
mendaki tebing atau melompati genangan genangan duka, tetesan keringat
bahkan ketika cerita yang tersusun indah tiba tiba terrenggut patah
sebuah tangisan di balik pintu kamar tertutup
lalu kepahitan yang dikunyah, begitu lama
melewati minggu demi minggu, nulan demi bulan dan tahun demi tahun
seperti senuah putaran yang tak mau terhenti

dari mana kisah ini bermula?
cerita indah yang mereka awali di sebuah kamar yang sepi, gelap, dan bisikan bisikan
seribu kata kata yang serba indah
lalu tiba tiba berganti kisah

dan setelah begitu lama luka luka itu tak pernah tersembuhkan
begitu kejam badai merenggut renggut
hanya menyisakan sebuah serpih kecil tertinggal di hati
bertuliskan kalimat cinta
bertuliskan forever and ever you will be mine
tersimpan abadi

BANDARA SAN FRANCISCO, SEBUAH PAGI

kami bergegas menyeberang lorong, mendengarkan suara suara yang memanggil
nomor nomor penerbangan, conveyor yang berjalan
langkah langkah kaki dan roda roda kopor
terhenti di sebuah kedai kopi
kami menunggu dan menunggu, ketika nama nama dipanggil dalam antrian
keegoisan amerika
dan sebuah pagi pun terbuka di depan mata untuk kukecup

Minggu, 19 Agustus 2012

DAN TUHAN PUN MENGABULKAN DOA

kutuliskan catatan ini dalam penerbangan yang lama, melewatkan langit dingin yang beku
dalam berbagai serpih kenangan yang kurangkai rangkai menjadi sebuah lagu
dan kelak kunyanyikan untukmu, seperti dahulu aku mengajarmu lagu "awan lembayung"
sejenak dalam pejaman mata, kubayangkan doa yang pernah kupanjatkan pada Tuhan
dalam zikir malam yang tak pernah henti

ketika keputusasaanku telah membuatku hampir menyerah kalah
ternyata Tuhan mendengarkan doaku
Dia membiarkanmu menyentuh jemariku ... 

CIAWI, 2012


dan setelah malam yang redup itu berlalu, ketika kulihat wajahmu meninggalkan senyuman perpisahan
aku tak lagi menemukanmu di sela sela tiang tiang selasar dan pintu pintu yang tertutup
tak ada lagi derai tawamu yang rinyai
dan langkah kaki kecilmu yang cepat cepat sepanjang koridor

SENYUMMU

dan ketika tersungging senyummu di depan mata
terlontarlah kembali apa yang tertulis di buku tebal itu
cinta, bisakah ia begitu saja dilupakan dan diterlantarkan?
sementara hari hari berlalu penuh ketidak pastian dan pencarian
senyummu tak pernah reda
ia akan terus menjadi teman setia dalam kelam malam kesendirian
terbawa kemana mana dalam kantong saku memori
kata kata forever and ever you will be mine and I'll be yours
tetap tersimpan di balik senyummu

JANGAN TINGGALKAN AKU

jangan tinggalkan aku lagi, bisikmu
ketika lambaian tangan itu sayup sayup nyaris tak terlihat lagi di keremangan malam
ada rasa sesak di dada dan tetes air mata yang tertahan
melihatmu pergi
melihatmu tertelan kelamnya malam

jangan tinggalkan aku lagi, bisikmu
sementara langkah langkah kaki tak terhenti
terus berjalan menapaki natu batu jalanan yang tampak makin tua
ada sisa cerita yang tertinggal di catatan catatan
lalu kegelapan yang sama mendekapnya

jangan tinggalkan aku lagi
jangan

Jumat, 17 Agustus 2012

CATATAN MALANG

barangkali akan kau tuliskan dalam buku cacatan harianmu
tentang sebuah rumah di kota Malang
setelah melewati begitu panjang jalan yang seakan tak berujung
tiba kita pada pemberhentian yang teduh, pada sebuah sore, pada serambi yang sejuk

barangkali tidak perlu banyak kata kata yang kautuliskan
karena segalanya telah terbenam dalam hati
cerita masa lalu yang melompat lompat, senyuman yang begitu lama
ada sebuah kegetiran, ada serpihan luka
ada goresan warna, ada tetesan air mata
begitu banyak yang hendak kau berikan
penggalan cerita lama, harapan dan jabat tangan

barangkali buku catatan itu akan kau tinggalkan
pada sebuah pemberhentian yang melelahkan

12 ags 2012