Kamis, 02 September 2010

SURATMU

(suratmu tak bertanggal, penuh perasaan rindu yang tak terbaca)

selalu saja kau tulis beberapa baris kata di lembar elektronik itu, mengobarkan kerinduan yang terpendam begitu lama, tahun tahun lewat tanpa kabar, hari hari menumpuk rindu, bulan dan tahun tahun lepas dari genggamanmu

selalu kau coba untuk mengingat kembali potongan potongan cerita, kisah tua yang terpenggal penggal, di dalam tas atau di laci meja yang tak pernah terbuka, dalam goresan pena yang dulu membuatmu terlena dan memejamkan mata, mencoba menyibak tabir : menemukan wajahku

selalu kau tampilkan perasaan perasaan bersalah dan maaf dan kecewa, mengapa cerita yang begitu indah dan penuh ceria menjadi pudar lalu termakan usia, terbengkalai dan kalah

suratmu membuatku terlena

Tidak ada komentar: