Jumat, 07 Oktober 2011

MASA LALU

dan masa lalu pun seakan akan tertelan oleh pacuan waktu
pelahan tenggelam
terbenam dalam genangan yang senyap
ketika hingar bingar dan derap prosesi meninggalkan kita
di sebuah kelokan jalan sepi
di keremangan senja yang buram

Selasa, 16 Agustus 2011

MASIH TERINGAT OLEHKU

masih teringat olehku ketika kugandeng tanganmu setelah kita mengikuti upacara tujuhbelas agustus pada suatu hari, dan baju putih putih kita bercucuran keringat karena panas matahari
lalu kita menengadah ke langit, memperhatikan birunya lazuardi dan kibaran bendera
anak anak menyanyikan sorak sorak bergembira...
masih teringat olehku ketika pada sore hari berdiri di depan rumahmu melihat barisan karnaval perayaan proklamasi kemerdekaan
dimana mana bendera merah putih dilambai lambaikan...
masih teringat olehku ketika puisi chairil anwar dibacakan : antara karawang bekasi
suara suara yang penuh semangat
masih teringat olehku
suara merdumu menyanyikan lagu kebangsaan...

Kamis, 11 Agustus 2011

MENJELANG MUSIM GUGUR

hari telah menjelang senja, katamu. ketika kita bercakap cakap di depan teras lodge, sementara angin mendesah tajam menggoyang goyangkan korden jendela
ya, tetapi kita segera pulang, kataku. kupandangi mobil van yang terparkir di halaman dan cybill memasukkan kopor kopor ke dalam bagasi
musim gugur segera tiba, katamu merasakan angin yang tiba tiba membawa hawa dingin telah merontokkan daun daun pohon mapple di halaman
ya, tetapi kita tidak akan menikmatinya, kataku.
kami bersalaman dan mencoba merangkai kata kata
tetapi engkau ternyata membisu membiarkan aku berlalu
musim gugur terbawa angin senja
membawa hati kita
menerbangkannya lewat awan awan maryland

(catatan 1991)

Minggu, 07 Agustus 2011

PECATU

birunya laut dan deretan tenda tenda pantai menyambut turis turis malaysia yang takjub sementara panas sore menyiram seluruh hamparan dengan debu
hanya kutemukan pedagang souvenir dan sekilas pemandangan yang dijual
selebihnya adalah kegalauan hati

Sabtu, 06 Agustus 2011

PUPUAN, SEBUAH PERSINGGAHAN

di persinggahan singkat ini kuhabiskan waktu memandangimu
sudut kota kecil yang lengang pada sebuah senja bulan juli yang panas
masih ada sisa penggalan hari
masih ada seteguk minuman

dipersinggahan yang tak bermakna ini
aku mencoba menikmati
Bali yang pernah kurindukan
yang mengisi hari hari buku harian dengan banyak cerita

di persinggahan yang begitu singkat
kucoba meneguk udaramu
yang berdebu

Jumat, 05 Agustus 2011

BALTIMORE

kami berteduh di bawah pohon, pada sebuah siang musim panas
menatap jalanan yang riuh, beton beton bangunan yang mengepung
pernahkah kau bayangkan akan berdiri di tempat ini
jauh dari kemeriahan sebuah kampung di desa yang sepi

kami mencoba menyalami duniamu yang tidak ramah
mendengarkan musikmu
menelan asap mesin mesin yang menderu
dan membiarkan angin panas mengelus gerah

dan ketika aku terjaga
kami telah bergegas dalam keasingan

Kamis, 04 Agustus 2011

CATATAN SANUR

dan ketika matahari mulai merayap pelan pelan di balik semak, dan ketika air pasang menyentuh lunas perahu, dan ketika angin menggoyang goyangkan daun keladi

terdengar suara rintih gamelan ... kemudian senyi pun melontarkan senja ke telapak kaki langit
dan berdirilah kami di jalanan yang riuh ini
memandang sanur yang semakin tua, berjalan tersaruk saruk
menyusuri sebuah lorong, masuk ke halaman sebuah rumah di pantai
dan tergolek di sana
menyesali diri
tenggelam dalam kenangan lama yang kusam

dan ketika semak semak itu makin terdera kegelapan, dan ketika lampu pertama dinyalakan, dan ketika musik hingar bingar menelan sayup gamelan

kami meninggalkan sanur yang mengatupkan mata

Jumat, 15 Juli 2011

KUTA, 2011

malam yang basah kembali menerpa
ketika kami duduk duduk di beranda, bau dupa dan sayup gamelan
masih kudengar gemuruh yang sama, angin yang sama
masih kulihat warna warna coklat terbakar matahari dan kacamata hitammu
masih Kuta yang sama, yang tergeletak dalam biru peta

dan ketika aku berdiri
berjajar menunggu antri di sudut Mc D
deru musik rap, denting gelas bir
suara suara asing
di tengah tiang pancang beton beton
gemersik suara mesin mesin

Kuta yang sama
menginjak usia yang lebih tua

Sabtu, 12 Februari 2011

KALIURANG

dan aku pun membayangkan engkau
ketika berjalan terpeleset dalam semak semak pada sebuah pagi
ketika kita mendengar suara burung burung atau siulan bersahut sahutan
serta gemercik air
serta semilir angin

dan akupun membayangkan orang orang yang duduk di kaki gunung yang damai itu
menerawang ke sebuah pagi yang ramah menyapa
memberikan senyum kehidupan hari ini
dan tak sekelumitpun terbayang bayang bayang bencana

dan akupun membayangkan engkau
ketika kubaca headline koran pagi tentang bencana itu
tak tertulis di sana namamu, suara burung burung itu dan semilir angin

Selasa, 04 Januari 2011

LANGIT KELAM JANUARI

mendung menghadang perarakan waktu yang merambat detik demi detik, tak menyisakan sela sela di antara keramaian suara dan gelak tawa dan sedu sedan hari hari terakhir kehidupan
ada seberkas keluh kesah kudengar lamat lamat
tapi hiruk pikuk menelannya tak kenal kasihan, melumatnya menjadi serpih serpih benang merah air mata
langit terlanjur menyimpan gumpalan noda noda hitam dan tak membiarkan kita menengadah
bocah bocah yang tertawa tawa sepanjang trotoar jalan
orang orang tua duduk lelah
perjalanan sudah berujung