malam yang basah kembali menerpa
ketika kami duduk duduk di beranda, bau dupa dan sayup gamelan
masih kudengar gemuruh yang sama, angin yang sama
masih kulihat warna warna coklat terbakar matahari dan kacamata hitammu
masih Kuta yang sama, yang tergeletak dalam biru peta
dan ketika aku berdiri
berjajar menunggu antri di sudut Mc D
deru musik rap, denting gelas bir
suara suara asing
di tengah tiang pancang beton beton
gemersik suara mesin mesin
Kuta yang sama
menginjak usia yang lebih tua