berdiri di dekatku
Tuhanku menyapa dengan lembut sorot mata
"mengapa engkau tidak percaya"
di ujung sana
Ia pun duduk dengan tenangnya
tak pernah lepas dariku
"mengapa engkau bimbang juga?"
sesungguhnya, dimana mana
kurasa hadirMu
dan berkata kata
"berharaplah padaKu"
YOGI TR BLOG
Rabu, 19 April 2017
Jumat, 16 September 2016
Jumat, 23 Oktober 2015
MENUNGGUMU
pernahkah engkau mendengar lantunan lagu itu? yang menyuarakan kerinduan dalam menunggu
pernahkah engkau merasa bagaimana lelahnya menunggu
dan waktu pun tak pernah berhenti melintas lintas
bahkan kadang berlari melewati langkahmu berulang kali
membuatmu terpana dan tenggelam dalam duka
pernahkah engkau membayangkan ribuan musim harus kau lalui
dalam menunggu
dalam setia
pernahkah engkau merasa bagaimana lelahnya menunggu
dan waktu pun tak pernah berhenti melintas lintas
bahkan kadang berlari melewati langkahmu berulang kali
membuatmu terpana dan tenggelam dalam duka
pernahkah engkau membayangkan ribuan musim harus kau lalui
dalam menunggu
dalam setia
Selasa, 21 Juli 2015
LONCENG MISA PAGI
berkelenengan memanggil manggilku ...
nama yang terpateri
di lubuk hati
sementara kaki yang tersaruk saruk, ikut mendengar suaramu
berkelenengan bergema
dalam lantunan lagu litani
dan doa angelus
nama yang terpateri
di lubuk hati
sementara kaki yang tersaruk saruk, ikut mendengar suaramu
berkelenengan bergema
dalam lantunan lagu litani
dan doa angelus
Senin, 11 Mei 2015
SEBUAH SENJA
seperti halnya hari hari yang berlalu tanpa kesan, senjapun tenggelam dalam sepi suasana, dalam remang remang tak nyata dan kegundahan hati tak terkira. Mengapa belum juga ada kata kata kau ucapkan menjawab tanda tanya, ataukah kejenuhan itu membuatmu tak lagi punya semangat untuk melewati senja ini menuju malam?
Mengapa hari harimu kau biarkan saja tak bermakna, hanya kau isi dengan ibadah yang tak kunjung selesai, ataukah hanya alasanmu untuk menghindari masa lalu yang mengejarmu ke dalam cerita yang tak berujung?
senja pelahan lahan melangkahkan kakinya di aspal jalanan yang semakin senyap, sementara sisa cahya mentari menyelinap di sela sela atap rumah rumah dan pohon pohon yang merundukkan kepala dengan duka
semua menunggu dirimu
seperti halnya hari hari yang berlalu tanpa kesan, senjapun tenggelam dalam sepi suasana, dalam remang remang tak nyata dan kegundahan hati tak terkira. Mengapa belum juga ada kata kata kau ucapkan menjawab tanda tanya, ataukah kejenuhan itu membuatmu tak lagi punya semangat untuk melewati senja ini menuju malam?
Mengapa hari harimu kau biarkan saja tak bermakna, hanya kau isi dengan ibadah yang tak kunjung selesai, ataukah hanya alasanmu untuk menghindari masa lalu yang mengejarmu ke dalam cerita yang tak berujung?
senja pelahan lahan melangkahkan kakinya di aspal jalanan yang semakin senyap, sementara sisa cahya mentari menyelinap di sela sela atap rumah rumah dan pohon pohon yang merundukkan kepala dengan duka
semua menunggu dirimu
Langganan:
Postingan (Atom)